Jumat, 05 Maret 2010

MASIH BISA MELESET LAGI

Janji IMI untuk tertibkan jadwal event balap, biar enggak saling tabrak dan teratur tampaknya sulit. Biro Olahraga Motor PP IMI sendiri yang berapi-api soal janji itu. Katanya, pada 2010 membagi kuota Minggu pertama dan kedua jadi arena kejurnas. Eh, muncul jadwal sementara hasil rakernas IMI,l masih aja kayak duduk di kursi angkot, gasar-geser, gasar-geser.


Bertabur faktor yang jadi alasan soal geser-geseran. Di region Jawa misalnya, jadwal awal dari IMI keluar di 14 Februari diselenggarakan di DKI. Itu sudah benar.

Tapi, alasan bentrok Imlek, geser ke Minggu berikutnya. Belakangan ada kabar mundur lagi ke 28 Februari 2010. Karena Kemayoran dipakai untuk sebuah acara.

Bagi tim balap, ketepatan tanggal sangat penting. Selain untuk mengatur budget, juga mengatur jadwal dan penyesuaian aktivitas untuk event yang lain. "Kalau nanti tiba-tiba geser dan bentrok, sulit bagi tim yang kontrak dengan sponsor untuk ikut event lain," terang Ahmad Jayadi, manager Honda Castrol Denso AJM.

PP IMI berkilah, penyusunan jadwal berdasarkan pengajuan dari tiap Pengprov pada Rakernas. "Sebagai regulator, kita cuma atur posting tanggalnya. Memang sih, masih ada yang dilaksanakan di Minggu ke-3. Tapi tidak ada yang di Minggu ke-4 kok. Baru tahun depan, mudah-mudahan bisa kita mening kat dengan mematok Minggu 1 dan 2 saja untuk kejurnas," aku Dyan Dilato, Biro Olahraga Motor PP IMI (BOMPI).

Repotnya, kalau pengajuan Pengpropv asal sebut tanggal kemudian diposting di PP IMI. "Ternyata nanti meleset, kita deh yang repot," tambah Dyan.

PP IMI sebenarnya sudah pagari dengan kebijakan untuk mengunci tanggal. Caranya, “Saat Pengprov ajukan tanggal di Rakernas, langsung membayar biaya jaminan booking tanggal sebesar Rp 6 juta. Uang jaminan itu toh bisa kembali nanti. Tapi paling tidak, hal itu akan mengikat pelaksana agar tidak geser seenaknya," tambah Dyan yang berambut lurus ini.

Bagi Pengprov di wilayah Jawa, mungkin berani saja. Alasannya, banyak promotor yang berminat. "Kayak Jateng, kita tutup dulu booking tanggal oleh Pengprov. Baru nanti bebannya diberikan pada promotor yang ditunjuk," terang Abraham Subehan, biro olahraga motor Pengprov IMI Jateng.

Jelas kemudian, Pengprov akan tenderin ke promotor. "Kalau kita sih, bahkan bikin aturan yang bisa bikin kejurnas MP, minimal sudah bikin kejurda dua kali. Itu karena promotor peminat MP banyak," terang Joko Klentheng, Pembinaan dan pengembangan Pengprov IMI DIY.

Persoalannya, kadang promotor kesulitan saat pelaksanaan tiba. Misal kurang sponsor atau faktor lain yang sudah jadi kebiasaan atau klasik. Geser tanggal deh akhirnya. "Kalau misalnya Pengprov yang geser diberi sanksi tidak diberi jadwal tahun berikutnya, efeknya jadi makin sedikit serinya. Serba salah, kan?" kilah Dyan yang juga gemar balap supersport.

Gak papa, lah boss. Kalau memang Pengprov itu belum mampu membina promotor yang bisa melaksanakan event seklas kejurnas, ya tinggal kasih saja jatah ke Pengprov yang mampu. "Kan dulu DIY juga pernah dapat lebih dari satu seri," kata Joko.

Itu yang betul.


Sumber : Motor Plus

0 comments: